}

Sabtu, 25 Juni 2011

KISAH CINTA FATIMAH DAN ALI BIN ABI THALIB

Ikhwan Langka Bernama Ali …

Dia bernama Ali.Ikhwan itu sama dengan laki-laki lainnya. Rutin berinteraksi dengan akhwat ayu, daiyah populer dari keluarga terpandang, dan sekalipun tarbiyah bukan hanya sepekan sekali menerpa, namun dia masih manusia … Perasaan itupun muncul tanpa diminta.

Namun ia tahu posisi dirinya. Ia tahu mana batasnya. Cinta platonisnya disimpan rapat-rapat. Jangankan untuk ‘nembak si akhwat, apalagi mengetikkan status di wall FB, untuk mengekspresikanpun ia bertahan. Bertahan. Tak sesiapapun tahu gelisah hatinya.
Menjaga kemuliaan diri … dan juga kemuliaan si akhwat.
Apalagi, mimpi memperistri sang akhwat kian memudar ketika tiba seseorang dengan segalanya: kesolihan, kekayaan, kemasyhuran dengan tujuan yang juga lama diidamkannya: mengkhitbah akhwat pujaan.
Seseorang itu punya begitu banyak keutamaan. Tak mungkin sang akhwat menolaknya. Gundahnya kian membulat.
Namun tak diduga, langit hatinya kembali cerah. Lamaran pria masyhur itu ditolak.
Waktu merambat dengan keteguhan menjaga kemuliaan diri. Namun seseorang kembali datang, justru ketika ia tengah mengumpulkan segenap alasan dan keberanian untuk hadir menjumpai orangtua si akhwat.
Pengkhitbah kali kedua ini pria gagah. Maisyah juga tak masalah. Disegani kawan maupun lawan atas kiprahnya di medan dakwah.
Ali, ikhwan yang teguh menggenggam marwah, kembali menunduk. Tak mungkin sang akhwat pujaan kali ini menolak pengkhitbah nan gagah. Cinta tak terucap itu lagi-lagi harus dikubur dalam-dalam. Namun berita yang sama kembali bagai petir di siang bolong. Pria kedua pun ditolak.
Skenario Allah, SWT berlaku. Ya, Allah takdirkan Ali berjodoh dengan akhwat pujaan hatinya. Mereka menikah.

***
Happy ending? Pemuda bersahaja itu menemukan jawaban doanya. Tapi cerita belum selesai sampai di sini. Suatu malam, istri cantik menyampaikan sebuah rahasia yang mengejutkannya. “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda.”
Ali terkejut dan berkata, “Kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? Dan siapakah pemuda itu?”
Sambil tersenyum istrinya berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah dirimu.”
Maha Suci Allah. Cinta platonis seorang ikhwan dan seorang akhwat. Kedua cinta tak terekspresikan. Tak terkatakan. Padahal situasi dan tuntutan dakwah membuat aktivitas mereka sering bertumbukan. Peluang untuk memberi sinyal ketertarikan atau sekedar perhatian nan ‘wajar’ tumbuh di sini dan di sana, bila mereka mau.
Namun pilihan menabrak mainstream-lah yang mereka ambil.
Dan keduanya menyimpan perasaan itu rapat-rapat hingga ijab qabul-lah yang menjadi pembuka hijab.

***
Cinta platonis berakhir romantis antara ikhwan aktivis bernama Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah dan akhwat daiyah bernama Fatimah Az-Zahra binti Muhammad SAW ini bisa dibaca lengkapnya di bawah ini

Pria pengkhitbah pertama dalam true story itu adalah Abu Bakar ash-Shiddiq. Sedangkan yang kedua – yang juga ditolak – adalah Umar bin Khattab. Fathimah menolak Abu Bakr dan Umar, demi menanti pinangan Ali yang miskin.

Ini bukan dongeng. Bukan kisah Peter Pan atau Cinderella yang too good to be true. Mereka semua sungguh wujud. Dan romantisme itu sungguh terjadi. Yang paling penting, kisah mereka Allah hadirkan tentu bukan tanpa alasan.

Fatimah Az Zahra & Ali Bin Abi Thalib, The Greatest Love Story Ever

Siapa yang tidak kenal dengan Fatimah,sang Putri Rasul? Walaupun gak pernah dijabarkan seperti apa rupanya,tapi jaminan mutu pasti cantik banget. Fatimah itu Puteri Rasululullh SAW yang notabene masih keturunan bangsawan. Yah kita lihatlah ya keturunan bangsawan keraton aja bening-bening.. Gimana keturunan bangsawan Arab? Untuk selingan aja dulu ya. Rasulullah itu tampan banget.

Ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.

Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fatimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.

Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.

’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.
”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.

Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.

’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha.

Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan.
Itulah keberanian.
Atau mempersilakan.
Yang ini pengorbanan.

Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak. Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.

”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ”

”Aku?”, tanyanya tak yakin.
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”
”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”

’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.

”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya. Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.

Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.

”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
”Entahlah..”
”Apa maksudmu?”
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”
”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,
”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”

Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang.

Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.

’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ”

‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”

Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

Ternyata memang dari dulu Fatimah sudah mempunyai perasaan dengan Ali dan menunggu Ali untuk melamarnya. Begitu juga dengan Ali, dari dulu dia juga sudah mempunyai perasaan dengan Fatimah. Tapi mereka berdua sabar menyembunyikan perasaan itu sampai saat nya tiba, sampai saatnya ijab Kabul disahkan. Walaupun Ali sudah merasakan kekecewaan 3 kali keduluan orang lain, akhirnya kekecewaan itu terbayar juga.

Yup, sekali lagi, kata-kata ini pasti akan muncul dalam benak anda >>> “Jodoh memang tidak kemana”
Naah, dari cerita itu, lebih memperjelas lagi kan bahwa
“Cinta itu, mengambil kesempatan, atau mempersilakan yang lain”

Sumber : jamaludinsoleh.multiply.com

Senin, 13 Juni 2011

BOLEHKAH AKU KEMBALI ?

Aku tidak diam

Aku melihatmu

Aku tak pernah menginginkanmu

Tapi aku mengharapkan mu

Kau tidak hilang

Hanya aku lalai menjagamu

Tuhan tau apa yang tidak ku tau

Ia menghadirkanmu

Dan kau tutup kekosonganku

Tidak sepenuhnya

Kau hanya berdiri di ambang pintu kekosongan

Yang siap pergi kapanpun kau mau

Jika aku salah mengenalmu

Bolehkah aku kembali ?

Aku hanya ingin menghapusnya

Aku ingin hatiku utuh

Dan rasa ini seperti dulu saat ku tak mengenalmu

Tak ada rasa

Aku berjalan melintasimu begitu saja

Tak ku tengok isyarat matamu

Tak kan ku dengar detak jantungmu

Seandainya waktu izinkan kita bersama

Aku yakin saat kau pergi

Aku siap meninggalkanmu lebih dulu

Jumat, 10 Juni 2011

UMB 2011

Jadwal penting ke 2 setelah SNMPTN (undangan dan tulis) adalah UMB 2011. Ini adalah jalur ke dua yang dapat ditempuh oleh sobat sekalian yang mau masuk kuliah tahun ini. Jangan sampe ketinggalan apa lagi kelewatan sama tanggal pelaksanaan UMB 2011 ini. Jalur UMB tahun ini diikuti oleh 12 perguruan tinggi negeri dan 8 perguruan tinggi swasta. Untuk lebih lengkapnya lo bisa liat disini.

kita intip yuk >>>>>

UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI
(UMB-PT 2011)





UMB-PT 2011 diselenggarakan untuk melakukan seleksi calon mahasiswa di 12 (dua belas) Perguruan Tinggi Negeri dan 8 (Delapan) Perguruan Tinggi Swasta dan 1 International Development Program (IDP) :

1. Universitas Syiah Kuala - Banda Aceh (www.unsyiah.ac.id)
2. Universitas Malikussaleh - Lhokseumawe (www.unimal.ac.id)
3. Universitas Sumatera Utara - Medan (www.usu.ac.id)
4. Universitas Riau - Pekanbaru (www.unri.ac.id)
5. Universitas Jambi - Jambi (www.unja.ac.id)
6. Universitas Negeri Jakarta - Jakarta (www.unj.ac.id)
7. Universitas Islam Negeri Jakarta - Jakarta (www.uinjkt.ac.id)
8. Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) – Purwokerto(www.unsoed.ac.id)
9. Universitas Negeri Semarang - Semarang (www.unnes.ac.id)
10. Universitas Diponegoro - Semarang (www.undip.ac.id)
11. Universitas Palangka Raya - Palangka Raya (www.upr.ac.id)
12. Universitas Islam Negeri Makassar - Makassar (www.uin-alauddin.ac.id)
13. Universitas Islam Sumatera Utara - Medan (www.uisu.ac.id)
14. Universitas YARSI - Jakarta (www.yarsi.ac.id)
15. Universitas Bakrie - Jakarta (www.bakrie.ac.id)
16. Universitas Nasional - Jakarta (www.unas.ac.id)
17. Universitas Pancasila - Jakarta (www.univpancasila.ac.id)
18. Universitas Trisakti - Jakarta (www.trisakti.ac.id)
19. Universitas Widyatama - Bandung (www.widyatama.ac.id)
20. Universitas Islam Sultan Agung - Semarang (www.unissula.ac.id)

JADWAL PENTING

1. Pembayaran di Bank BNI: 01 Juni 2011 - 04 Juli 2011
2. Pendaftaran Online: 01 Juni 2011 - 05 Juli 2011
3. Pencetakan KARTU UJIAN paling lambat : 05 Juli 2011,
apabila Anda tidak mencetak maka Anda dianggap mengundurkan diri
4. Ujian Tertulis: 09 Juli 2011, 08.00 WIB / 09.00 WITA sampai selesai
5. Pengumuman Hasil Ujian: 17 Juli 2011

BIAYA PENDAFTARAN

Kelompok UjianBiaya Pendaftaran untuk Pilihan
Jenis I - PTNJenis II - PTN & PTS/IDPJenis III - PTN, PTS dan IDPJenis IV - Program Mandiri USU
IPA/IPSRp. 275.000,-Rp. 325.000,-Rp. 375.000,-Rp. 500.000,-
IPCRp. 300.000,-Rp. 350.000,-Rp. 400.000,--
Jumlah Pilihan PS5 Pilihan PS (bebas)6 Pilihan PS (bebas)7 Pilihan PS (bebas)3 Pilihan PS

Keterangan:

  1. Kepanjangan dari:
    • PTN adalah Perguruan Tinggi Negeri
    • PTS adalah Perguruan Tinggi Swasta
    • IDP adalah International Development Program, merupakan organisasi pendidikan internasional Australia serta salah satu pemilik dan penyelenggara tes IELTS.
    • PS adalah Program Studi
    • IPA adalah Ilmu Pengetahuan Alam
    • IPS adalah Ilmu Pengetahuan Sosial
    • IPC adalah Ilmu Pengetahuan Campuran (IPA+IPS)
  2. Biaya Pendaftaran Jenis I :
    • Peserta Kelompok Ujian IPA/IPS bebas memilih Program Studi apa saja sebanyak-banyaknya 5 (lima) pilihan dari Kelompok IPA/IPS di PTN mana saja.
    • Peserta Kelompok Ujian IPC (Campuran IPA dan IPS) bebas memilih Program Studi apa saja mana saja sebanyak-banyaknya 5 (lima) pilihan dari Kelompok IPA dan Kelompok IPS di PTN mana saja.
  3. Biaya Pendaftaran Jenis II :
    • Peserta Kelompok Ujian IPA/IPS bebas memilih Program Studi apa saja sebanyak-banyaknya 6 (enam) pilihan dari Kelompok IPA/IPS di :
      • PTN + PTS mana saja, atau
      • PTN mana saja + IDP, atau
      • PTS mana saja + IDP
    • Peserta Kelompok Ujian IPC (Campuran IPA dan IPS) bebas memilih Program Studi apa saja sebanyak-banyaknya 6 (enam) pilihan dari Kelompok IPA + Kelompok IPS di :
      • PTN + PTS mana saja, atau
      • PTN mana saja + IDP, atau
      • PTS mana saja + IDP
  4. Biaya Pendaftaran Jenis III :
    • Peserta Kelompok Ujian IPA/IPS bebas memilih Program Studi apa saja sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) pilihan dari Kelompok IPA/IPS di PTN + PTS mana saja + IDP.
    • Peserta Kelompok Ujian IPC (Campuran IPA dan IPS) bebas memilih Program Studi apa saja sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) pilihan dari Kelompok IPA + Kelompok IPS di PTN + PTS mana saja + IDP.
  5. Biaya Pendaftaran Jenis IV :
    • Pembayaran Jenis IV adalah khusus untuk Program Mandiri Universitas Sumatera Utara (USU), dengan biaya kuliah khusus. (Biaya kuliah akan muncul pada saat Anda memilih program studi).
    • Daya tampung tiap program studi untuk Program Mandiri USU diberikan secara khusus dan tidak termasuk daya tampung program reguler yang ditawarkan seperti peserta yang membayar selain Jenis ke IV.
    • Peserta Kelompok Ujian IPA/IPS dapat memilih 3 (tiga) Program Studi Mandiri di Universitas Sumatera Utara.
    • Materi ujian, waktu ujian dan proses pendaftaran sama seperti peserta UMB-PT lainnya.
Oke teman-teman, itu adalah informasi seputar UMB 2011. Catet tanggal pendaftarannya ya dan tentukan pilihanmu sekarang. Semoga bermanfaat !

GANBATTE (^,^)/

sumber : www.penerimaan.spmb.or.id

PENILAIAN SNMPTN

Mungkin artiket ini agak telat untuk di publikasikan, tapi ini bisa jadi referensi untuk peserta snmptn tahun depan. Sebenernya artikel ini udah gw temukan sekitar bulan Mei, gw gak bermaksud untuk menyimpannya sendiri, hanya saja baru sempat utuk mempublikasikannya sekarang. Artikel ini sekali lagi gw temukan bersama mbah google yang dengan apik menyimpan semua informasi yang telah masuk ke dalam dunia maya ini. Oke gw gak akan menahan lo semua untuk berlama-lama dengan ocehan gw ini.
Langsung aja ke TKP >>>>>

SISTEM PENILAIAN SNMPTN

Sistem Penilaian SNMPTN tahun-tahun sebelum 2009 menggunakan SISTEM NILAI MENTAH yaitu mengakumulasikan jumlah nilai dari mata pelajaran yang diujikan secara total. Sedangkan sistem penilaian SNMPTN tahun 2010 memberlakukan SISTEM PERSENTIL yaitu penlaian per mata pelajaran yang diujikan secara terpisah. Dengan system persentil peserta SNMPTN harus mengerjakan semua mata pelajaran yang diujikan karena semua hasil tes akan diperiksa dan dinilai secara terpisah. Penggunaan system penilaian tersebut mempunyai dampak yang berbeda dalam menentukan siapa yang akan lolos SNMPTN.

Sebelum tahun 2009, pada saat menggunakan system NILAI MENTAH banyak peserta yang lolos atau diterima oleh satu program studi/jurusan di PTN dengan hanya mengandalkan satu mata pelajaran yang dianggap paling dikuasainya. Sedangkan mata pelajaran lain tidak dijawab satupun dalam lembar jawaban (kosong). Oleh sebab itu banyak peserta/siswa dari Jurusan IPA lolos (diterima) di Akuntansi UI atau Fikom Unpad, karena mereka mengandalkan kemampuan di matematika, sementara pelajaran Ekonominya jelek bahkan mungkin tidak diisi/dikosongkan untuk menghindari nilai minus.

Sejak tahun 2009 SNMPTN telah menggunakan penilaian dengan sistem persentil. Sistem penilaian presentil menghendaki peserta mengerjakan semua mata pelajaran yang diujikan. Tindakan pengosongan jawaban satu atau dua mata pelajaran saja maka akan dinyatakan sebagai NILAI MATI dan dapat dipastikan peserta tidak akan lolos seleksi . Dapat difahami tujuan dari pemberlakukan sistem persentil adalah untuk menjaring para peserta SNMPTN yang memiliki kemampuan lebih komprehensif artinya tidak hanya mengandalkan satu atau dua mata pelajaran yang di ujikan. Dari penilaian secara terpisah tersebut nantinya akan diberikan rangking dan peserta yang rangking rata-ratanya bagus di semua mata pelajaran yang diujikan berpeluang besar untuk lolos. Pokoknya, jangan sekali-kali mengosongkan jawaban satu matapelajaranpun, jawablah minimal satu pertanyaan tapi benar.

TES BIDANG STUDI PREDIKTIF (TBSP)

Perlu dipahami pula bahwa setiap bidang studi (mata pelajaran) Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) di nilai berdasarkan aturan, sebagai berikut :

  • Apabila jawaban betul dikalikan 4 (empat)
  • Apabila jawaban salah dikali -1. (minus satu),
  • Apabila tidak dijawab dikalikan 0 (nol).

Dengan aturan tersebut maka jangan menjawab asal-asalan atau menjawab tapi tidak yakin bahwa jawabannya benar. Carilah pertanyaan lain yang dapat dijawab dengan benar (lebih baik satu jawaban benar dari pada banyak menjawab tapi salah). Berikut ilustrasi jawaban dari dua orang peserta :

Soal No. Peserta A Peserta B
Jawaban Skor Jawaban Skor
1 Benar 4 Benar 4
2 Benar 4 Kosong 0
3 Salah -1 Kosong 0
4 Salah -1 Kosong 0
5 Salah -1 Kosong 0
6 Salah -1 Kosong 0
7 Salah -1 Kosong 0
Jumlah 3 4

Kontribusi atau bobot TBSP terhadap total skore adalah 70% (0,7), Apabila jumlah yang diujikan 7 matapelajaran maka masing-masing matapelajaran mempunyai bobot 70% : 7 = 10 % (0,1). Sedangkan sisanya yang 30 % untuk bobot Tes Potensi Akademik (TPA)

Setelah skor didapat, maka dilakukan pembobotan hasil TBSP masing-masing matapelajaran dikali 0,1 (total 70%, karena ada 7 bidang studi). Inilah yang disebut sebagai nilai mentah (raw score). Dari skor ini peserta mendapatkan rangking per bidang studi di program studi yang dipilihnya.

Berikut ilustrasi sederhana perbedaan sistem penilaian persentil dengan sistem nilai mentah :

Contoh Perhitungan dengan Sistem NILAI MENTAH

Misal ada 3 siswa Cecep, Entis, dan Aep dengan nilai sbb:

Nama Pelajaran 1 Rank Pelajaran 2 Rank Pelajaran 3 Rank Total
Cecep 100 1 10 3 10 3 120
Entis 30 2 30 2 30 2 90
Aep 10 3 50 1 50 1 110

Menurut cara lama (NILAI MENTAH) urutan kelulusan didasarkan skor total, dalam hal ini

1. Cecep (120)

2. Aep (110)

3 .Entis (90)

Jika jumlah kapasitas yang dapat diterima 2 orang, maka yang akan lulus adalah Cecep dan Aep

Menurut perhitungan sistem persentil, setiap pelajaran siswa akan diranking. dan diberi NILAI BOBOT dengan rumus sebagai berikut : 100 kali (1–(rangking/jumlah perserta)

Nama rank pel 1 nilai pel 1 rank pel 2 nilai pel 2 rank pel 3 nilai pel 3 Total Skor
Cecep 1 100 x (1- 1/3)= 67 3 100 x (1- 3/3)= 0 3 100 x (1- 3/3)= 0 67
Aep 2 100 x (1- 2/3)= 33 2 100 x (1- 2/3)= 33 2 100 x (1- 2/3)= 33 99
Entis 3 100 x (1- 3/3)= 0 1 100 x (1- 1/3)= 67 1 100 x (1- 1/3)= 67 134

Dengan sistem persentil ternyata urutan terbaik adalah

1. Entis (134)

2. Aep (99)

3. Cecep (67)

Jika jumlah kapasitas yang dapat diterima 2 orang, maka yang akan lulus adalah Entis dan Aep.

Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peserta tidak boleh meremehkan satu mata pelajaranpun, Berdasarkan penilaian secara terpisah itu, hasil tes akan diberikan rangking. Peserta dengan rangking rata-ratanya tinggi di semua mata pelajaran yang diujikan akan berpeluang besar lolos SNMPTN.

Tentu saja tujuan Panitia memberlakukan sistem persentil itu adalah untuk menjaring para peserta SNMPTN yang memiliki kemampuan lebih komprehensif. Alasannya, banyak kasus yang telah terjadi sebelumnya, di mana peserta yang lolos dan diterima di sebuah jurusan/program studi di PTN ternyata tidak memiliki kemampuan yang mahir sesuai jurusan yang dipilihnya.

Ternyata penilaian SNMPTN itu benar-benar detail ya, semoga ini bisa membantu sobat untuk memperhitungkan kembali target soal yang akan dikerjakan dalam SNMPTN.

GANBATTE (^_^)/

sumber : www.bandungvariety.wordpress.com